Senin, 11 Februari 2013

Merokok itu Ketinggalan Zaman?



 


Persepsi bahwa  laki-laki atau wanita yang merokok itu terkesan jantan dan seksi. Persepsi ini memamang  tidak asing bagi generasi muda saat ini. Terutama di kalangan mahasiswa, sebagian dari mereka  mengatakan bahwa tidak merokok  tidak keren, kurang gaul dan kurang memilki banyak teman atau isitilah lain bagi mereka adalah KUPER (kurang pergaulan). Perbincangan tentang  persepsi tersebut  mulai diperbincangkan ketika  telah membentuk   sebuah  kelompok  dan selanjutanya kelompok tersebut dijadikan  sebagai  wadah  untuk  berkumpul dan  saling menukar ide antara satu individu dengan individu yang lain. Di dalam kelompok tersebut mulai tertanamkan rasa kebersamaan baik   antar pribadi maupun  kelompok . Sebagian perokok biasanya akan mengajak anggota kelompok lain yang belum merokok untuk merokok agar merasa bagian dari kelompoknya. Apabila diperhatikan secara saksama bahwa ajakan seperti ini sama saja terjebak dalam ketagihan asap rokok yang kurang baik untuk kesehatan. karena ada rasa kebersamaan seperti itu  mereka yang  tidak merokok pun diajak untuk merokok. Mualai dari ingin mecoba-coba  sampai menjadi kecanduan.
Menurut pemahaman saya, merokok tidak bisa  dikaitkan  dengan persepsi bahwa laki-laki dan wanita yang merokok itu terkesan jantan dan seksi. Untuk menilai  bahwa  laki-laki atau perempuan  terkesan  Jantan dan seksi itu bukan terlihat  dari suatu  pekerjaan yang mereka lakukan seperti merokok tetapi  banyak factor yang bisa membantu menilai mereka. Seorang pria dikatakan jantan apbila pria tersebut memiliki beberapa ciri fisik Bahu yang lebar, Lengan yg berotot, Kaki yang panjang, Dada yg menonjol  dan memiliki vita Suara yang bass. Selain itu pria bias terkesan seksi  bila menjaga pribadinya. Bagi perempuan, kepribadian laki-laki yang sopan, bisa menghargai perempuan dan cerdas adalah yang utama.


 



Sementara itu seorang wanita  dikatakan seksi apabila memiliki beberapa criteria atau cirri  berikut: percaya diri,Berhati lembut, memiliki sikap bersahaja yang natural sehingga inner beauty dan aura positif akan terpancarkan,Tak harus berwajah cantik, selalu bersikap apa adanya dan tampak menikmati hidup, Cerdas dan berwawasan luas. Dan yang paling penting yang harus diMemiliki wanita supaya terksan seksi adalah body language yang bagus untuk mengekspresikan dirinya sendiri


Untuk itu,  sebagian  mahasiswa yang sering  beranggapan bahwa tidak merokok merupkan kurang gaul dan tidak mempunyai teman banyak, kuper(kurang pergaulan) bahkan dalam hal tertentu dikatakan kurang percaya diri. adanya asumsi seperti itu,sebagaian dari mereka mengonsumisnya  dan dibalik itu mencari teman-teman  banyak untuk dijadikan sebagai geng atau kelompok yang  memeiliki rasa kebersaaan yang kuat. Dengan merokok akan mendekatkan diri kepada banyak teman.
Hal seperti  ini menurut hemat  saya kurang tepat.  Karena mahasiswa bisa melakukan   banyak hal untuk memperoleh  banyak teman. Mahasiwa harus berusaha sekreatif mungkin  untuk  mendekatkan diri  kepada sesama yang lain untuk menjalin hubungan   segabai sesama  warga kampus . Salah satu media positif yang memiliki peran penting untuk menjalin hubungan sekaligus  sebagai ajang untuk mengembangkan keperibadian  adalah unit kegiatan mahasiswa(UKM).
Disinilah semestinya eksistensi mahasiswa  harus ditunjukan  segala kelebihan yang dimilikinya sebagai peribadi  yang dewasa dalam semua hal.  Yang Berikut,  perlu sadari  bahwa  kebersamaan dalam kelompok tertentu tersebut  kadangkala menyita waktu untuk mengisi kegiatan lain. Karena keasikan dalam suasana bercerita. Kebayakan waktu yang tersedia buang begitu saja tanpa melakukan kegiatan apapun.  Apabila kondisi seperti ini terus menrus terjadi  pada kelompok tersebut secara tidak langsung akan berdampak pada kegiatan perkuliahan (proses belajar)   seperti, niat untuk membaca  sudah  kurang.  Mahasiswa  strata satu (S1) seharusnya menghabiskan waktu untuk belajar lima sampai delapan jam  dalam satu hari  untuk ukuran Negara berkembang seperti Indonesia. 
Kegiatan yang membantu mengembangkan mahasiswa perlu di perbanyak porsinya  karena sumber daya manusia secara kuantitaif sudah terlampau  banyak tetapi jika dilihat dari kualitasnya masih di bawah Standar Internasional. Untuk memenuhi itu, selain  upaya yang di lakukan pengambil kebijakan dalam hal ini pemerintah. Setiap mahasiswa perlu menyadarinya tentang esensi dari pada proses  pendidikan itu sendiri. Sederhananya mahasiswa menghindari kegiatan yang kurang efektif dan efisien  dalam hal proses perkuliahan. Mahasiswa perlu melakukan upaya yang keras untuk menjadi pribadi yang unggul dan berkemampuan  baik untuk siap dipakai kapan dan dimanapun. Hal ini  perlu di perhatikan karena system pendidikan Indonesia yang masih kalang Kabut. Kurang tertata dengan baik sehingga  pemberdayaan dan persiapan sumber daya manusia yang handal dalam jumlah yang besar masih kurang.   


Berangkat  dari persespsi tersebut yang paling penting di perhatian secara bersama adalah  apakah efek dari  pada merokok bagi kesehatan. Merokok memiliki  pengaruh yang sangat besar terhadap  kesehatan tubuh terutama  organ-organ  bagian dalam tubuh manusia.meskipun ada jenis rokok yang   dalam kemsannya melakukan filter terhadap  racun yang memungkinkan  penyebab  kesehatan tetapi tetap akan memberikan racun ke dalam tubuh yang selanjutnya menyerang  organ-organ  vital seperti jantung sehingga menyebabkan kanker pada Paru-paru.
Perlu disadari juga bahwa setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarakan berbagai bahan kimia beracun yang membahyakan bagi kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian.
Secara bertahap dapat  bisa diuraikan bahwa racun rokok itu memasuki tubuh manusia  melalui mulut dan hidung kemudian disalurkan melaui tenggorokan sehingga menyerang pada saluran pernfasan, paru-paru, saluran darah, jantung dan sampai pada organ reproduksi.  Tahapan ini menunjukan bahwa  racun rokok yang memasuki tubuh  akan membawa kerusakan pada tiap organ tubuh dimana racun itu melaluinya.
           
Pada akhirnya  persepsi  laki-laki  dan perempuan  perokok  terkesan Jantan  dan seksi tidak ada relevansinya  dengan merokok. Untuk menialai Jantan dan  seksi   bagi perokok hanya bisa dijelaskan oleh   subjektif sesorang. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar